loading...

Anekdot Singkat Gak Lucu Hukum Peradilan



cerita singkat kocak peradilan Anekdot adalah cerita singkat berisi kata-kata lucu, kocak, gokil dan kadang ngawur dengan maksud untuk menyindir seseorang atau suatu keadaan. Kenapa harus dalam kemasan humor untuk sindiran? Karena kalo dalam kemasan plastik takut tumpah. Xixixi.. Lucu atau tidaknya sebuah anekdot sangat relatif. Tergantung pemahaman dan selera masing-masing. Membaca satu anekdot bisa jadi bikin seseorang ketawa terbahak-bahak. Tapi mungkin tidak bagi yang lain, terutama yang gak bisa baca. Contohnya adalah kumpulan cerita anekdot singkat tentang seputar dunia hukum dan peradilan di bawah ini. Ada beberapa olah kata sederhana yang gak perlu mikir untuk mengangkat jempol: lucu. Namun, ada juga yang perlu sedikit pengetahuan tentang ilmu hukum untuk mengerti maksudnya. Tapi tak apalah. Kocak atau tidak, bikin tertawa ngakak atau manyun, semua terserah Anda. Hanya satu pesan saya. Jika pingin kelihatan pintar, tertawa ajalah. Hahaha

Oke kita simak aja Anekdot Singkat Gak Lucu Hukum Peradilan di bawah ini:


Anekdot Lucu Jurus Pengacara

Lumut Situmpul SH, pengacara kondang sedunia akherat memberikan khotbah kepada pengacara muda yang baru diterima kerja di kantornya.
“Jika bukti-bukti dan saksi-saksi mendukung klien kalian, gunakan itu sebagai jurus untuk menghantam jaksa. Jika hukum dan undang-undang berada di pihak kalian, gunakan itu untuk menghantam hakim.” Kata Lumut Situmpul berapi-api.
“Kalau kita tak punya keduanya, Bos?” tanya si pengacara muda dengan wajah polos.
“Gunakan tinjumu untuk menghantam keduanya, bego!!”

Cerita Kocak Pengacara vs Saksi

“Apakahsaudara saksi melihat dengan jelas pada saat terdakwa melakukan pembunuhanterhadap korban?” tanya pengacara dalam sidang kasus pembunuhan
“Saya pikir...”
“Saya tidak minta Anda untuk berpikir. Saya cuma ingin mendengar jawaban ya atau tidak!” potong pembela dengan nada menekan.
“Saya terbiasa berpikir dulu sebelum menjawab, tidak seperti pengacara!” jawab saksi dengan kata-kata sindiran pedas.

Anekdot Gokil Arti Kata Pengacara

Seorang pencopet kelas teri tertangkap tangan saat melakukan aksinya dan dihadapkan pada penyidik dari kepolisian dalam keadaan babak belur sehabis dihakimi massa.
Sebelum saya memberi keterangan, bolehkah saya minta hak saya untuk didampingi seorang pengacara?” tanya si pencopet. Meskipun heran, polisi mempersilahkan pencopet untuk menghubungi pengacaranya. Tak lama kemudian datanglah seorang laki-laki berpakaian lusuh.
“Sudah kubilang, jangan main copet sendiri. Tuh, akibatnya kamu jadi korban main hakim sendiri,” kata si laki-laki lusuh pada si pencopet.
“Tunggu dulu,” tukas Polisi dengan pandangan heran, “benarkah Anda ini seorang pengacara?”
“Bapak jangan menilai orang dari penampilannya,” tukas si lelaki, “Biar pakaian saya begini, saya ini pengacara, pak. Pengangguran banyak acara!!”

Cerita Humor Sindiran Koplak Adat Polisi

Seorang polisi dihadapkan pada sidang pengadilan militer karena salah tangkap dan menganiaya korban tidak berdosa hingga babak belur.
“Kenapa saudara melakukan tindak kekerasan terhadap korban yang tak bersalah?” tanya hakim
“Karena saya mempraktekkan adat tradisi lama,” kata polisi
“Apa itu?”
“Hajar dulu, tanya kemudian,” jawab polisi kalem

Cerita Konyol Koruptor vs Maling Sendal

Seorang pencuri sendal protes keras setelah hakim mengetok vonis tujuh tahun penjara atas kejahatannya.
“Ini tidak adil!” teriak terpidana tak puas. “Kenapa saya divonis begitu berat hanya karena mencuri sendal jepit. Sedang koruptor yang mencuri milyaran uang rakyat hanya divonis 5 tahun?”
“Anda tahu dari mana kalo koruptor divonis 5 tahun?” tanya hakim
“Dari berita di TV.”
“Berarti TV anda yang rusak. Sebab di TV saya, hukum untuk korupsi adalah 2 tahun,” kata hakim dengan santainya.

Anekdot Singkat Gak Lucu Hukum Peradilan tadi semoga bisa menghibur. Maafkan jika ternyata Anda pernah membaca atau mendengar cerita pendek di atas sebelumnya. Kesamaan ide kadang tak bisa dihindari dari berjuta kepala di dunia ini. Bersyukurlah bagi yang punya kepala dan berisi ide (apa hubungannya?) hehehe...

Silahkan baca juga cerita lucu yang lain:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2