Cerita Humor Ngocol Orang Mabuk (1)
Cerita Humor Ngocol Orang Mabuk (1) – Kumpulan anekdot singkat kocak tentang pemabuk yang suka teler. Selain sering jadi biang kerok bikin onar, ulah para pecandu minuman keras ternyata sangat konyol bikin ketawa ger-geran. Namanya juga lagi dibawah pengaruh alkohol, tingkahnya sering banget lepas kontrol hingga omongannya gak ada yang bener alias ngaco semua. Contohnya bisa sobat baca pada kisah cerita seputar pemabuk yang terbagi dalam dua sesion ini
Inilah cerita humor koplak ngocol soal dunia mabuk memabuk session 1
Cerita Ngocol 1: Pemabuk Salah Rumah
“Dasar pemabuk!!” kata seorang wanita berjaket tebal pada laki-laki yang baru saja masuk dengan langkah terhuyung-huyung. “Siapa bilang aku mabuk?” sahut si lelaki seraya menghenyakkan pantat di kursi, “aku sama sekali tidak mabuk. Buktinya, masih bisa tahu jalan pulang dan nyampe’ di rumah.”
“Rumah kau bilang? Ini kantor polisi, bego!!” sentak si wanita seraya membuka jaket, menunjukkan seragam polwannya.
Anekdot Koplak 2: Kualitas Pemabuk
John Karemol, yang dikenal temperamental serta suka mabuk, marah besar pada seorang pemborong bangunan. Pasalnya, sang kontraktor dinilai lamban dalam merenovasi rumahnya
“Waduh..., kerjaan tukang kau itu macam siput. Luama banget!” omel John Karemol.
“Biar lama, tapi hasilnya kan berkualitas, boss...” si pemborong berkilah, “daripada cepat tapi kualitasnya payah?”
“Bagus sih bagus... Tapi, masa udah dua tahun belum kelar juga? Sedang ibu aku aja hanya perlu waktu 9 bulan buat ngelahirin aku...”
“Dan Boss bisa lihat sendiri hasil kerja ibu Boss yang cepat itu, kan?” sindir si pemborong nyelekit.
Kisah Gokil 3: Igauan Pemabuk
Terjadi pertengkaran hebat di rumah Jon Teler. Pasalnya, saat sedang mabuk berat semalam, Jon Teler mengigau menyebut-nyebut nama wanita lain. Terang aja sang istri yang mendengar jadi cemburu buta.
“Katakan dengan jujur, siapa Susi itu?” teriak sang istri penuh esmosi, “kamu selingkuh dengannya ya?”
“Sumpah Mam, aku tidak selingkuh dengan Susi,” kata Jon Teler membela diri. “Aku justru lagi marah sama dia.”
“Marah? Kenapa marah?” tanya istrinya penasaran.
“Karena dia telah menipuku mentah-mentah!” jawab Jon Teler, ”pesananku ternyata sama sekali tidak sesuai dengan yang dia janjikan.”
“Pesanan apa?” istrinya makin penasaran, “Dan siapa Susi itu?”
“Sudahlah Mam...” Jon Teler memegang kedua tangan istrinya. Berusaha untuk menenangkan, “Tak usah dibahas lagi pesanan itu. Kamu juga gak bakalan doyan. Lagian Susi itu hanya seorang germo aja kok... Gak lebih.”